Umi dan Kenangannya

Siang tadi dengan awan yang mungkin sedang menahan airnya agar tidak segera turun, rencana siang tadi saya dengan umi sekedar ingin belanja mencari sepatu dengan motor tua yang biasa di pake umi untuk mengajar, sekilas memang umi terlihat lelah dengan agenda dari pagi hingga menjelang siang tadi.

Di saat saya sedang fokus menyetir, tanpa terasa umi tertidur di pundak saya, “Umi ngantuk ya mi?” Sahut saya, Mungkin umi sedikit terkejut sembari berkata “Iya mas, nguantuk banget umi capek kayanya”. Mendengarnya membuat sedikit teringat masa lalu, saya pun membalas “Umi hati-hati jangan ngantuk, nanti sandalnya umi jatuh dari motor hehe”.

Terdiam sejenak tanpa kata, namun terdengar umi mengambil napas panjang, “Mas, umi inget dulu mas sering ngantuk dan pasti sandalnya jatuh di jalan, waktu umi bonceng ke tempat ngaji atau pas pulangnya, sampe ga ke itung berapa kali umi beliin kamu sendal mas”

“Sekarang anak umi udah besar, merantau terus sekolahnya sampe lupa umi kapan terakhir kali beliin mas sandal gara-gara ngantuk di motor”. Saya menghela napas sembari menahan tawa kecil.

Umi melanjutkan dengan nada yang lebih pelan disamping telinga saya “Mas nanti kalau sudah punya keluarga sendiri, jangan lupa ya umi sering-sering di tengok ya, ajak jalan naik motor tua ini aja gapapa, melihat anak umi besar dengan semua didikan umi rasanya senang campur bahagia mas, pertanda sebentar lagi tugas umi selesai, pertanda umi bakal segera melaporkan pertanggung jawaban ke Alloh soal semua yang umi wariskan ke anak-anak umi termasuk ke mas, jadi anak sholeh ya mas. Depan lagi kayanya sampe toko sepatu tuh mas”

Ya robb, rasanya ada yang pecah hati ini. Entah antara senang atau sedih, tapi saya yakin mungkin ini harapan umi. Semoga waktu kita masih lama dengan semua yang saya miliki, membuat umi bahagia ternyata sederhana dan sangat jauh dari yang saya bayangkan, merindukan hal-hal kecil yang pernah terlewati seakan memutar memori namun dengan rasa yang berbeda. Rasa yang kini membuat saya ingin mengulanginya

Umi, untuk segala lelahmu, semoga Alloh anugerahkan surgaNya untukmu

Ponorogo, 14 Januari

@jndmmsyhd

Masukan Emailmu Untuk Menjadi Visitor Premium Abida Massi

0 Response to "Umi dan Kenangannya"

Post a Comment